Saat mereka berbicara , aku mengambil kesempatan unutk masuk ke kamar , dan membasuh vaginaku , serta menganti celana dalamku .
Selesai makan malam itu , Rona masuk kamar , lalu kami bercinta . Malam itu Rona begitu bernafsu , dia main hingga tiga kali . Aku pun melayaninya dengan nafsu juga .
Saat itu aku mulai merasakan perbedaan , antara permainan Rona dan Rio . Aku merasakan permainan Mario , memang lebih hebat , entah karena ukuran penisnya , atau karena perasaan aku saja .
Jam 7.00 pagi , Rona berangkat ke airport , di antar Rio . Rona mencium keningku , "mami , I love you .." katanya . Mobilnya pun segera berangkat , dan aku kembali ke kamarku , berbaring . Pikiranku menerawang . Aku benar benar wanita gila sex . Dalam semalam , aku bermain dengan Rio , dan sejam kemudian dengan suamiku . Aku mulai merasakan bedanya nikmat yang di berikan Rio . Dan aku mulai merindukan Rio .
Rasa bersalahku terhadap Rona pudar , aku menjadi egois . Dalam hati aku menyalahkan suamiku ,sehingga aku berselingkuh , kenapa Rona tidak bermain seperti Rio , Semua pikiran ini hanya untuk menutupi kesalahanku .
>>>
Malam hari setelah Rona berangkat ke Singapore , aku diam di dalam kamar . Aku sepertinya ragu untuk keluar kamar . Aku tahu di luar sana ada Mario . Sisi gelap dari diriku terus mendorong diriku untuk mencari perhatian Mario . Sedang sisi terangku melawannya .
Aku hanya diam , berbaring , menatap langit langkit kamarku . Aku memang wanita jalang , wanita gila sex .. itu semua yang aku pikirkan tentang diriku .
>>>
"..tok , tok ?? bunyi ketukan pintu kamarku membuyarkan semau lamunanku . Aku tahu itu pasti Mario .
Aku segera merapikan gaun tidurku , berjalan ke pintu dan membuka pintu kamarku . " ada apa Rio ..? tanyaku .
Tanpa permisi lagi , Mario langsung masuk ke dalam kamar tidurku . " Chika , ini hadiah buat kamu ?? katanya sambil memberikan aku sebuah kotak . "hadiah apa ini?? tanyaku . Mario tersenyum " buka saja" .
Aku mem buka bungkusan kertas pink kotak itu , dan membuka kotaknya . Isinya sebuah baju tidur berwarna merah , yang tipis , lengkap dengan celana dalam mininya . Aku menatap Mario , dia tersenyum , " ayo , coba di pakai sayang?? . Entah kenapa , hatiku seakan luluh , aku tak tahu , aku menjadi bergairah .
Aku berjalan masuk ke kamar mandi , dan aku menganti gaun tidurku dangan baju tidur tipis yang di berikan Mario . Baju tidur yang sexy itu , ku pakai . Aku juga memakai celana dalam mininya dari bahan yang sama . Aku tak mengenakan bra . Aku menatap ke cermin , melihat tubuhku yang sexy dengan baju tidur ini .
" bertahun tahun menikah dengan Rona , belum pernah sekali pun dia memberiku hadiah seperti ini ?? ujarku dalam hati . Setelah puas membolak balik badanku , berkaca didepan cermin , aku keluar dari kamar mandi . Mario menyambutku dengan senyuman , " Chika , kamu benar benar cantik dan sexy ? .
Dia meraih tanganku , dan mendudukkan ku di pinggir ranjang. Lalu dia mengecup bibirku , dia memperlakukanku seperti istrinya saja . Dari saku bajunya dia mengeluarkan sesuatu . Bungkus benda itu di bukanya . Benda seperti kapsul , itu berwarna transparan . " hei ..itu apa Rio ?? tanyaku .
" ini obat perangsang?? jawabnya . Aku mengerutkan dahiku , "aku tak butuh obat itu?
Mario tersenyum , " ini bukan obat perangsang biasa .." katanya . Lalu dia membawa obat itu ke arah selalngkanganku . Aku menghindar " hei ..jangan?? kataku .
" Chika percaya deh , kamu akan merasakan nikmat yang luar biasa?? katanya . Aku diam menatapnya . Lalu aku merasakan jari Rio menyelinap di balik celana dalamku , dan kapsul itu di dorong masuk ke liang vaginaku . Dengan jarinya dia terus mendorong masuk kapsul itu . Aku mengigit bibirku . Lalu dia mengeluarkan jarinya , dan merapikan kembali celana dalamku .
Aku diam , tapi jantung dag dig dug , obat apa yang dimasukan Rio ke dalam vaginaku .
Aku jelas merasakan ada sesuatu benda kecil yang menganjal di dalam liang vaginaku . Satu menit berlalu aku tak merasakan apa apa . Lima menit berikutnya , aku merasakan kapsul itu seperti mencair . Rasa ganjalan di liang vaginaku menghilang .
Tapi aku sama sekali tak merasakan apa apa . Mario tersenyum menatapku , lalu dia mulai melumat bibirku dengan nafsu . Aku pun mengikutinya , kami berciuman dengan panas . Lepas melumat bibirku , Mario menarik tanganku dan memintaku berdiri . Aku ikuti permainannya .
Tangannya pun langsung meraba bidang dadaku . Buah dadaku sasarannya . Dari luar pakaian tipis itu jarinya mengitari putting susuku . saat itu juga aku merasa terangsang . Birahiku meningkat drastis . Aku menggigit bibirku , dan Mario terus meraba raba putting susuku yang sudah menonjol dan keras itu .
Lalu tangannya menyusup ke balik baju tidur tipisku itu . Dan langsung memainkan putting susuku . Aku mendesah"..ashhh Rio...ih..aku ..aku..nafsu banget?? ujarku , tanpa bisa menyembunyikan rasa malu . Dua tangannya menyelinap masuk , meraba raba buah dadaku yang sudah keras itu .
Aku merasakan hal yang lain , buah dadaku menjadi begitu sensitif . Tak lama tangan kanan Rio turun ke bawah , mulai meraba raba pahaku . Lalu sebelah kakiku di angkat , dan di tumpukan pada pinggir ranjang. Tangan kananya itu terus meraba raba pahaku , sedang tangan kirinya merabai buah dadaku . Aku terus merasa nikmat , dan mulutku tak henti mendesah desah .
Saat tangan kanan Rio , berjalan ke arah selangkangan celana dalamku yang sudah basah itu , dan tepat menyentuhnya , Aku menjerit ".. Aghhh ... Riooo?. ? . Aku merasa di sengat aliran listrik . Jari Rio terus meraba raba selangkangan celana dalamku . Klitorisku membesar , aku benar benar terangsang hebat . Tubuhku seperti gematar .
Tak beberapa lama , aku merasa orgasmeku sudah mendekat . AghhRio ..aku sudah gak tahan.. *t*l nya gatel banget?? kataku tanpa malu . tekanan kuat dari dalam perutku , rasanya seperti ingin pipis . Jari Rio terus meraba raba selangkangan celana dalamku dengan lembut . " ahh.."
Tubuhku mengejang , aku menjerit panjang ".. Rio..aku keluarrr.." . Tubuhku mengejet , dan tanpa bisa aku tahan , air seniku meluncur keluar begitu saja . Aku benar benar merasakan orgasme yang luar biasa , dan aku merasakan tubuhku menjadi lemas . Rio berdiri dan memelukku , lalu dai memangku-Ku , duduk di pinggir ranjang .
Rio menciumi leherku , dan birahiku langsung timbul lagi . " sayang , enak gak ?? tanyanya . "Rio ..enak ..enak sekali" Kataku . Kembali Rio membuka lebar ke dua kakiku . Sambil memangku diriku , tangan Rio kembali meraba selangkangan celana dalamku . Dia tak peduli celana dalamku yang basah oleh air pipisku .
" ashhh.. Rio..saya nafsu lagi.." erangku . Jari Rio terus bermain di selangkangan celana dalamku , membuat birahiku terus meninggi . Tak lama Jari jari menyusup di balik celana dalamku , dan memainkan klitorisku . Aku kembali menjerit , kenikmatan . " Rio .. aghhh..Rio..aghh." erangku .
Sebentar saja aku merasa akan orgasme lagi , Dan Rio semakin cepat memainkan klitorisku . " Rio..aku mau keluar lagi" erangku . "yah , keluar saja ..ayo " bisik Rio di telinggaku , sambil mempercepat getaran jarinya di atas klitorisku . Tubuhku kembali mengejang , dan aku orgasme kembali , dan aku pipis kembali , begitu saja .
Air pipisku membasahi lantai kamarku , tapi aku tak menghiraukannya . Lalu Rio mulai melepas pakaianku , lalu aku berbaring di ranjang . Rio juga melepas seluruh pakaiannya. Aku berbaring dan melebarkan ke dua kakiku , aku sudah tak tahan ingin segera merasakan penis besar dan hitam milik Rio .
" Rio , ayo masukin .." ujarku. Tapi Rio hanya tersenyum . " Rio please , masukin aku pingin ?? kataku memintanya . Tapi Rio meraba raba bukit vaginaku , memainkan bulu bulu di atasnya . "sabar sayang , malam ini malam panjang..saya pasti akan masukin,sabar" kata Rio .
Aku hanya diam lalu Rio berkata." Chika , bulu bulu ini saya cukur yah" kata Rio . "ha..jangan ..nanti ketahuan Rona dong?? kataku . " kamu tidak pernah mencukur bulu kemaluan kamu ? ? tanya Rio . Aku menggeleng . Mario tersenyum " bilang saja , kamu mau memberi kejutan pada Rona .." kata Mario . Aku menggeleng " enggak ..jangan Rona pasti gak percaya , dan akan marah.." kataku .
Mario terus merayuku , dia ingin sekali mencukur bulu kemaluanku . Tapi aku bersikeras menolaknya . Akhirnya dia mengalah . "Oke deh kalau gak mau ..? kata Rio . Aku kembali memintanya untuk memasukan penisnya ke vaginaku . Aku sudah benar benar tak tahan ,aku yakin semua ini karena pengaruh obat perangsang itu .
Aku tahu diriku , walau aku suka sex, tapi aku masih punya harga diri . Tapi kini harga diriku seakan hilang .
Mario tidak memasukan penis , tapi dia mengarahkan penisnya ke wajahku " Chika sayang , isepin dulu dong?? pintanya . Aku tak bisa menolaknya , penisnya memang membuat aku nafsu , aku menjulurkan lidahku dan mulai menjilatinya .
Mario mengerang kenikmatan " aghh ..iyah ..enak sekali " erangnya , sambil memegang penisnya . Tapi tak lama Mario memintaku untuk mengulumnya , aku menurutinya , mulutku membuka lebar , dan penis besar itu mulai menyodok nyodok mulutku .
Tangan Rio memang kepalaku , lalu dia mendorong penisnya maju dan mundur . Dia melakukannya dengan kasar , aku tersedak beberapa kali . Aku meronta , tapi Rio memegang kepala dengan kuat . Saat itu aku seperti di perkosa , tapi entah kenapa aku seperti tambah bergairah .
" ughh..ugghhhh ." suaraku tersumbat penis besarnya , tubuhku terus meronta ,tapi Mario semakin kuat memegang kepalaku . Penisnya terus bergerak dalam mulutku , mendorong masuk hingga kerongkonganku .
Rio bertahan cukup lama , walau akhirnya dia juga ejakulasi . Aku merasakan cairan spermanya yang panas , menerpa mulutku . Saat penis lepas dari mulutku , aku memuntahkan seluruh sisa sepermanya .
Sikap Rio kembali lembut , dia membelai rambutku , dan melap mulutku dengan tissu , lalu mengecup bibirku . "terima kasih sayang , kamu benar benar membuatku puas .." ujarnya . Aku hanya diam menatapnya . " tunggu sebentar sayang saya ambil air dulu "katanya seraya memakai kimono , milik Rona , lalu dia keluar kamar tidurku .
Tak lama , Rio kembali dengan segelas air dingin , memberiku minum , aku merasa segar dengan sejuknya air dari lemari es itu . Lalu Rio kembali menciumi bibirku , dan tangannya mulai meraba raba buah dadaku lagi . Aku pun kembali bersemangat . Vaginaku berdenyut kembali . "ahhhs..Rio.." , masukin ..saja?? pintaku .
Rio tersenyum "sabar sayang ..masih lemes nih " ujarnya , sambil memperlihatkan penisnya yang sudah mengecil . Aku hanya diam , tersenyum dalam hati . Lalu jarinya kembali meraba raba klitorisku , membuat aku bernafsu kemabali .
" aghhhhh.. Rio.." erangku , saat Rio memasukan jarinya ke dalam liang vaginaku . Jarinya bergetar di dalam liang vaginaku , membuat aku merasa nikmat . Jari itu bergerak keluar masuk , dan kadang bergetar . "Rio..ahhh..Rio..enak ..ahhh" erangku . Aneh sebentar saja , tubuhku kejang , aku orgasme , dan tanpa terasa air pipisku kembali keluar , membasahi ranjangku .
Mario tersenyum , aku seperti di permalukannya . Sesaat kemudian jarinya memainkan klitorisku lagi . Birahiku kembali naik . Liang vaginaku berdenyut .
" aghh.. Rio.. aghh" erangku . Aku benar benar di buatnya nafsu . " Rio ..colok kayak tadi dong?? pintaku , agar Rio memasukan jarinya di liang vaginaku .
Mario tersenyum , lalu aku merasakan laing vaginaku agak nyeri ," Rio . Rio ..aghh , satu saja ..sakit.." erangku . Tapi Rio hanya tersenyum , dua jarinya menyodok nyodok laing vaginaku . memasukan dua jarinya dalam liang vaginaku . Aku protes
Aku merasa tak nyaman , tapi Rio seperti tak perduli . Dua jarinya terus menyodok nyodok liang vaginaku keluar masuk dengan cepat .
Tapi tak lama , rasa nyeri itu hilang dengan perlahan , mungkin liang vaginaku bisa beradapatasi , atau apa , aku tak jelas . Yang jelas aku kembali merasa nikmat . Jari Rio terus bergerak menyodok nyodok laing vaginaku . Dan aku dibawanya ke puncak kenikmatan lagi . Aku orgasme , dengan mengeluarkan air pipisku .
Tubuhku terasa semakin lemas . Aku melihat penis Rio sudah kembali tegak , tapi birahiku sudah mulai surut . Rio mulai membuka lebar kedua kakiku . Dan penisnya yang sudah tegang itu segar masuk ke dalam liang vaginaku .
" aghhh.. ?? jerirtku . Penis besarnya segera menyesaki ruang di dalam vaginaku . lalu dia mulai menggoyang tubuhnya ,dan penisnya bergerak maju dan mundur .
" aghhh Rio.." erangku sambil memegang pundaknya . Walau aku merasa lemas , dan lelah , tapi aku tetap orgasme . Tubuhku kejang dalam pelukkan Rio .
Air pipisku pun mengalir ,dan Rio hanya tersenyum saja . Lalu dia mulai memompa vaginaku lagi . Aku mengalami orgasme beberapa kali saat Mario menyetubuhiku , malam itu , hingga tenagaku terkuras habis , Aku seperti tak sadarkan diri , aku tertidur .
Aku tak tahu apa yang dilakukan Rio pada diriku malam itu .
Ketika aku tersadar esoknya , waktu sudah menunjukan pukul 1,00 siang . Aku tak pernah tidur selama itu . Aku melihat sekeliling kamarku , tak ada Rio di sana . Aku lalu masuk ke kamar mandi , membersihkan tubuhku , dengan air hangat . Aku begitu terkejut , saat melihat bulu bulu kemaluanku telah hilang . Bukit kemaluanku licin, bersih tanpa bulu ." Mario ..kamu benar benar gila " umpatku dalam hati .
0 comments:
Post a Comment