menikah dengan seorang wanita solehah, bernama Puri Yundarti. Mereka berdua berasal
dari keluarga agamis, terpandang dan mulia. Kedua belah pihak merasa
sangat berbahagia dan bersyukur kepada Allah SWt. karena telah
dikaruniai pasangan yang sesuai dan cocok dengan hati. Hari-hari yang
mereka jalani penuh dengan keceriaan dan kemesraan.
Sidiq kesehariannya bekerja diluar rumah. Ia berangkat pada pagi
hari dan pulang pada sore hari. Puri Yundarti tinggal dirumah sendirian. Untuk
menghibur hati sang istri dan teman dikala kesepian Sidiq membelikan
Puri Yundarti komputer. Komputer tersebut diletakkan didalam kamar dan
disambungkan padanya internet. Awalnya Puri Yundarti tidak tahu apa-apa
tentang komputer. Sidiqlah yang mengajarkan cara penggunaan komputer.
Hingga pada akhirnya Puri Yundarti sudah biasa menggunakan komputer sendiri
dengan baik.
Sehabis menyelesaikan pekerjaan rumah, Puri Yundarti memanfaatkan waktunya
didepan komputer, mengakses berita dan mengikuti perkembangan dunia
Islam. Waktu pun terus berjalan dan kehidupan mereka tetap harmonis dan
tentram. Sehingga sampai pada suatu hari, Puri Yundarti masuk ruang chating
dan disanalah ia mulai berkenalan dengan banyak orang. Awalnya hanya
tanya jawab tentang nama, tempat tinggal, sehingga karena sudah
keasyikan pembicaraan menjadi panjang dan lebar. Telah banyak teman dan
kenalan Puri Yundarti di ruang chating. Dan setiap hari sehabis pekerjaan
rumah, Puri Yundarti lebih banyak menghabiskan waktunya untuk chating.
Hingga pada suatu ketika, Puri Yundarti berkenalan dengan seorang pemuda di
ruang chating, namanya Fatih. Chating mereka lakukan dengan menggunakan
kamera. Sehingga diantara mereka saling melihat. Awalnya pembicaran
mereka hanya berkisar tanya nama, tempat tinggal dan lainnya. Namun
chating ini terus berlangsung setiap hari. Sehingga timbullah rasa suka
dihati Fatih pada Puri Yundarti. Ia mulai bermanis kata dan merayu. Fatih
mulai berkata-kata yang membuat tersentuh hati Puri Yundarti. Setan pun tak
tinggal diam. Membisikkan kedalam hati Puri Yundarti hal-hal yang tidak baik.
Puri Yundarti berusaha untuk menolak dan melawannya. Namun karena mereka
chating setiap hari, dengan saling melihat, akhirnya sedikit demi
sedikit timbullah dihati Puri Yundarti perasaan suka pada Fatih. Sebenarnya
Fatih menyukai Puri Yundarti hanya karena kecantikan wajahnya saja, rasa suka
yang berlandaskan pada hasrat nafsu. Dan akhirnya Puri Yundarti juga terpedaya
dengan kata-kata dan ketampanan Fatih yang menjadi teman chatingnya
setiap hari tersebut.
Chating itupun terus berlangsung. Dan Sidiq tidak menaruh curiga
pada Puri Yundarti. Karena ia sangat percaya pada Puri Yundarti. Dan Puri Yundarti pun
sangat pandai menyimpan rahasia. Namun sesuatu yang busuk bagaimanapun
pintar menyimpan akan ketahuan juga baunya. Akhirnya Sidiq mulai curiga
dengan gelagat Puri Yundarti, sehingga setelah ia selidiki akhirnya ia
mengetahui bahwa Puri Yundarti telah menjalin hubungan gelap dengan seorang
pemuda di ruang chating. Fatih sangat marah dan akhirnya ia menjual
komputer tersebut. Dan memperingatkan Puri Yundarti untuk segera bertobat pada
Allah Swt. dan meninggalkan pemuda tersebut. Puri Yundarti pun mengakui
kesalahannya.
Namun, karena hati telah diberikan pada syetan dan hawa nafsu selama
ini, Puri Yundarti merasa masih sulit menghilangkan bayangan Fatih dari
pikirannya. Hatinya telah terpaut pada Fatih. Sehingga tanpa diketahui
oleh Sidiq, Puri Yundarti menghubungi Fatih lewat telpon. Ia menceritakan apa
yang terjadi dengan dirinya pada Fatih dan tentang perasaannya pada
Fatih. Rupanya Fatih telah berhasil menjaring mangsanya. Iapun
memanfaatkan kesempatan tersebut, ia mulai merayu dan menggombal. Ia
berkata,
“Kalau kamu menyukai dan mencintai saya, tinggalkanlah suamimu!
Minta cerailah darinya! Saya akan datang untuk melamarmu dan kamu akan
hidup tentram dan bahagia dengan saya.”
Puri Yundarti yang telah goyah dan lemah imannya ini mulai terpedaya dengan
bujuk rayu dan janji-janji Fatih. Ia telah dipengaruhi oleh syetan dan
nafsu, ia lebih memilih Fatih dari pada suaminya. Puri Yundarti tidak sadar
bahwa syetan dan nafsu sedang menipunya dan ingin menghancurkan dirinya
dan kehidupan rumah tangganya.
Akhirnya, Puri Yundarti minta cerai pada Sidiq. Dan terjadilah perceraian
yang tidak diharapkan tersebut. Puri Yundarti pulang kerumah orang tuanya.
Keluarganya sangat menyesalkan perceraian tersebut. Dan mulailah Puri Yundarti
berhubungan dengan Fatih. Fatih sering datang kerumah Puri Yundarti dan
terkadang mengajaknya keluar rumah, dengan mobil mewah yang dimiliki
Fatih.
Hari dan minggu terus berganti, namun Fatih belum juga melamar
Puri Yundarti. Mereka masih menjalani pacaran. Sampai pada suatu malam, Fatih
mengajak Puri Yundarti menginap di sebuah hotel dan pada malam itu terjadilah
perselingkuhan, terjadilah hubungan yang diharamkan oleh Allah Swt.,
mereka berzina. Mereka telah dikuasai oleh hasrat nafsu dan syetan.
Hari dan bulan terus berganti, tapi Fatih belum juga datang untuk
melamar Puri Yundarti. Puri Yundarti sangat gelisah dan tidak bisa tenang, ia selalu
diberi janji yang tak pasti. Dan sampai pada suatu hari Fatih berkata
pada Puri Yundarti,
” Wahai wanita yang hina, apakah engkau mengira aku akan menikah
dengan wanita seperti dirimu, tidak akan pernah! Aku tidak akan mau
menikah dengan wanita murahan seperti dirimu. Engkau tidak lagi
berharga, engkau adalah wanita kotor dan hina, engkau tidak layak
menikah dengan pemuda terpandang seperti diriku. Aku yakin, kalau
sekali sudah berkhianat, kelak engkau berkhianat lagi. Kalaupun engkau
kunikahi, kelak bila engkau bertemu pemuda yang lebih ganteng dan lebih
kaya dariku pasti engkau akan meninggalkan diriku, sebagaimana engkau
telah meninggalkan suami mu yang baik-baik itu. Dan aku tidak mau hal
itu terjadi pada diriku, sekarang pergi engkau dari sisiku! Jangan
temui aku lagi, aku tidak mau lagi melihat mukamu, aku sudah muak
dengan dirimu.”
Puri Yundarti pun berlalu pergi dengan membawa luka mendalam di hatinya.
Hidupnya telah hancur. Masa depannya telah gelap. Ia telah salah selama
ini menilai. Ia telah tertipu dan terpedaya. Penyesalan tidak ada lagi
gunanya. Kembali pada suami yang pertama, tak akan mungkin suaminya mau
menerima dengan keadaan dirinya saat ini, kembali pada keluarganya, ia
merasa malu, ia tidak tahu harus melangkah kemana dan mengadu pada
siapa. Hanya kepada Allah Swt. Mengadukan segala kelukaan dan kesalahan
yang dilakukan selama ini. Puri Yundarti telah menyadari kekeliruannya dan
sangat menyesal atas apa yang telah ia lakukan. Tapi, semuanya sudah
terlambat.
0 comments:
Post a Comment